Monday, December 14, 2009

Poligami, Kesetaraan Gender dan Right for Free Will.

Poligamy, polygami, poligami, kata mana yang tepat dalam kamus indonesia? Tidak ingat persisnya. Tak sempat buka buku tebal itu.
Beberapa waktu lalu tiba-tiba saja poligami menarik perhatian saya, poligami menjelma menjadi "mahluk" paling lucu yang pernah fikirkan hari itu, Jimmy telah membuat poligami menjadi lucu. Lucu tapi serius.

Poligami kini populer dengan munculnya club poligami, Ahmad Dani turut memprovokasi, media siap memblow up nya.
Sempurna.

Baiklah sekedar meramaikan propovokasi: "Lebih baik punya isteri 4 dan pacar 1, daripada punya isteri 1 dan pacar 4".


Poligami terdiri dari dua kata: poly dan gamy. Poly = banyak, dan gamy = kawin. Aslinya adalah bahasa Yunani dan latin Poligami bisa diartikan: pria memiliki lebih dari satu isteri pada satu waktu.

Ada sebahagian yang mengkaitkan Poligami dengan agama, khususnya Islam, dan faktanya memang Nabi Muhammad SAW yang memiliki banyak isteri. Isteri pertama beliau adalah Khadijah ra. Patut juga dicatat bahwa, Nabi Muhammad tidak memiliki isteri muda semasa hidup Khadijah ra, isteri yang paling beliau sayangi.
Di Eropa dan banyak negara lain yang tidak beragama islam melakukan poligami. Italy tidak jauh dari Vatican banyak yang menganut free sex. Setahu saya Nasrani tidak menghendaki poligami.


Isa Al-Masih tidak menikah, tapi Ibrahim paling tidak punya dua isteri: Sarah dan Siti Hajar.

Poligami dalam Al-Quran tidak ada larangan, dan sebaliknya tidak ada perintah untuk berpoligami. Yang dianjurkan adalah agar menikah, memiliki pasangan suami isteri. Artinya adalah: terserah bagaimana baiknya buat anda dan yang anda nikahi mau berpoligami atau tidak. Ada nilai dan syarat untuk poligami: adil. Jadi seharusnya tidak karena punya kapital tebal, lalu melakukan kawin dan kawin lagi tanpa "menganggap" bahwa wanita yang dikawini adalah manusia yang punya hak untuk tidak disakiti.
Poligami tidak sepenuhnya "dosa" pria. Ada banyak kasus tentang; wanita bersedia dinikahi pria yang punya isteri dan saat yang sama ia juga tahu bahwa pria itu telah punya isteri. Jadi tidak mudah menjelaskan bahwa poligami semata-mata imajinasi bebas pria.

Poligami dalam masyarakat kebanyakan bekerja secara alami. Saya pernah menemukan seorang penarik becak di Depok memiliki 3 orang isteri. Dan di Kuningan Jawa Barat, bukan hal aneh jika seorang pria memiliki beberapa isteri. Poligami telah ada sejak ribuan tahun lalu bahkan sebelum agama Islam ada, tidak ada kejadian aneh dalam proses sejarah semuanya berjalan alami. Tidak perlu berlebihan pada poligami, pun jangan terlalu sepele.

Beda dengan masa lalu, maka para pemerhati kesetaraan gender mempertanyakan poligami. Poligami disudutkan dan kategorinya dikerangkeng dalam klasifikasi "Penindasan pada kaum Hawa". Karena yang berbicara adalah wanita, maka pria patut mendengarkan pesan tersebut. Tidak ada kebenaran jika seseorang melakukan penindasan pada wanita. Wanita adalah seorang ibu dari pria, adik atau kakak perempuan kaum Adam, pria punya anak perempuan juga.
Artinya, wanita bagi pria adalah mahluk paling dekat dekat yang pernah ada.

Bagi saya Jimmy cukup menjadi contoh dalam mengambil kesimpulan. Silahkan di baca kisah tentang Jimmy di blog ini.
Terakhir kali saya mendengar kisahnya, ia baru saja celaka karena masalah poligamy. Detailnya saya tidak tahu, tapi yang jelas, isteri mudanya cemburu dan kesal lalu menyiramkan air mendidih yang di jerang dari kompor ke kepala Jimmy. Kulit kepalanya melepuh dan nyaris membuat matanya buta selamanya. Isteri muda Jimmy kemudian masuk penjara lalu anak-anak turut sengsara. Ini kisah nyata tentang Jimmy. Contoh Kekerasan dalam rumah yang sumbernya adalah poligami.

Tidak penting agama apa yang anda yakini, aturan apa yang anda gunakan atau hukum positif apa yang berlaku di negara anda, kenyataan adalah sesuatu yang harus dijalani. Kenyataan dalam hidup sehari hari berada diluar legalitas atau ideologi manapun bahkan berada diluar agama yang anda percayai. Tuhan tidak rugi sedikitpun jika anda punya isteri berapa saja yang seseorang mau, tapi seseorang akan merasakan konsekwensi atas tindakannya dan pilihan hidupnya sendiri.

Ini murni tentang benar tidaknya penerapan poligami. Jimmy contoh salah dalam penerapannya. Jimmy selalu ingin menikahi semua wanita cantik yang ia temui.

Dalam situasi berbeda, poligami mungkin diperlukan, misalnya dalam pasangan suami isteri yang belum dikaruniai keturunan. Karena tentu saja, seorang suami bagaimanapun juga punya hak memiliki keturunan dari darah daging sendiri. Tidak ada kekuasaan bagi seseorang untuk mengekang kebebasan seseorang, seorang isteri tidak berhak menentukan apa yang mesti tidak dilakukan suami demikian sebaliknya. Pernikahan tidak diciptakan untuk membuat "penjara". Tidak ada salahnya jika seorang wanita mau menerima suami menikah lagi untuk tujuan yang baik. Berlaku kebalikannya pada wanita, tidak ada hak pria menggenggam hak wanita untuk menikah lagi untuk kebaikan hidupnya. Jadi jelas poligami sangat sulit divonis dalam satu generalisasi. Hukum seharusnya melihat poligami kasus perkasus.

Wallahu a'lam. Allah lebih tahu semua hal.






No comments:

Post a Comment