Tuesday, September 15, 2009

Wellcome Home Manohara Odelia Pinot.



Salah satu hoby yang paling menyenangkan adalah memelihara burung. Itu karena binatang yang satu ini memiliki bulu yang indah, paruh yang lucu dan bisa terbang. Bisa terbang adalah salah satu alasan kenapa orang tidak memilih burung unta untuk di pelihara. Dan satu yang tak kalah penting adalah, burung memiliki hoby bernyanyi. Meski tidak jelas apakah lagu cinta atau lagu sendu, burung dalam sangkar tetap menyenangkan untuk di dengar.



Mungkin itu pulalah alasan kenapa temanku Jimmy mencintai burung kutilang daratnya. Burung kecil itu memang sangat rajin bernyanyi. Bahkan ia memiliki contoh rekaman suaranya yang sengaja ia rekam dan disimpan kedalam memori desktopnya. Dan suara itu akan selalu terdengar tatkala ia mengerjakan tugasnya. Itu lebih menyenangkan baginya dari pada musik jazz.

Tapi hari ini bukan hari keberuntungannya. Burung kutilang daratnya lepas dari sangkarnya. Dan purr... Burung itu melesat kealam bebas. Jimmy malang sangat sedih. Ia sangat mencintai burung itu seolah olah melebihi kecintaannya pada anaknya yang ke delapan.

Mengetahui kejadian itu, isteri tuanya mengatakan, "Sudahlah, jika kamu dan burung itu saling mencintai, pastilah dia akan kembali. Tunggu saja!"
"Itu bukan sembarang burung", kata Jimmy. "Itu adalah burung kutilang darat, KUrus TInggi LANGsing DAda RATa yang paling aku cintai".


Sesungguhnya Jimmy tidak yakin burung kesayangannya akan kembali, meski ia telah mencintai burung itu sepenuh jiwa. Meski ia telah mencukupi semua kebutuhan burung itu dan meski ia telah membuatkan sangkar yang paling bagus di RT nya.

Setelah ia lelah menunggu.. Burung itu tidak kembali.
Semua itu akhirnya menjelaskan dua hal: Pertama, Burung kutilang itu tidak mencintai Jimmy. Dan kedua, Burung itu tidak bahagia hidupnya dalam sangkar istana itu.

Memang hal seperti ini seringkali terlewatkan. Aku sangat mencintai kekasihku sepenuh jiwa. Tetapi jarang sekali terlintas dalam fikiran apakah dia sungguh sungguh mencintaiku. Dan ketika ia bersama pria lain dan berbahagia, aku sangat cemburu sekali. Aku sangat bahagia dan berbunga bunga berada disisi kekasihku. Bahkan aku bisa dalam sekejap mencipta puisi, tetapi sangat jarang terlintas dalam fikiran apakah sebaliknya dia merasakan hal yang sama?

Intinya kita selalu egois.. Memikirkan, merasakan dan mementingkan dari cara pandang diri sendiri. Subjektif. Subjektif dalam tingkat yang sangat ekstrim, kita bahkan memaksa seseorang untuk mencintai kita.

Seperti Jimmy..

Ketika ia sudah lelah menunggu dan burung itu tidak kembali, artinya burung kutilang darat itu lebih senang di alam bebas. Bisa terbang dari dahan kedahan. Bisa bertemu dengan mahluk sebangsanya : burung. Dan bahkan mungkin menemukan cinta sejatinya sesama burung.

Tapi buat Jimmy sebaliknya lain. Ia kini bermaksud memaksa burung itu pulang ke sangkar atau...burung itu akan celaka!? Ia mengartikan kaburnya kutilang darat dari pandangan sendiri; pembangkangan, pendurhakaan! Burung itu tidak tahu cara berterimakasih telah diberi makan, sangkar mahal bahkan telah dilindungi dari pemangsa burung elang. Jimmy merasa telah memberi perlindungan dan cinta. Ia lebih aman disini, tidak perlu capek cari nafkah, makanan telah disediakan. Burung kutilang darat itu tiap hari disemprot disinfektan agar tidak tertular flu burung. Apalagi perhatian dan cinta yang kurang dari saya? Begitulah fikiran Jimmy.

Karena itu ia marah bukan kepalang. Ia berniat menuntut balas. Itulah alasan kenapa ia keluar menggenggam bedil. Burung itu perlu dikasih pelajaran. Begitulah akhirnya burung kutilang darat itupun mati di ujung pelurunya.

Jimmy temanku tidak lebih buruk dari Tengku Muhammad Fakhry, pangeran Kelantan, Malaysia. Untuk tuan ku bertanya, "Apakah jika tuan mencintai seseorang, maka andapun akan membuat sangkarnya? Lalu di bius diperkosa dan di silet?" Apakah artinya cinta buat anda? Apakah anda tidak sepakat dengan saya, Jika kita mencintai seseorang, maka apa yang membuat bahagia bagi orang yang kita cintai akan kita beri semampu kita? Bahkan jika ia meminta untuk pergi karena tidak bahagia maka kita harus rela karena kita mencintai, karena kita ingin melihat yang kita cintai bahagia hidupnya?

Dan buat Jimmy, temanku,"Apakah jika burung kutilang itu tidak mencintai anda, menjadi alasan untuk membunuhnya?"

Akhirnya, sebuah rumus logika: "Aku mencintaimu" tidak sama dengan "Kamu mencintai aku."
Manohara Odelia Pinot, "Selamat datang dirumah."
Buat yang ikut membantu Mano yang tertindas keluar dari neraka ciptaan Tengku, Semoga bahagia hidup anda.

Lihat juga:Maria Ozawa:Miyabisme, agama baru Glodok.

Tag:Manohara Odelia Pinot| Wisencare©Copyright | Bogor | Indonesia | Post terbaru.

No comments:

Post a Comment